Selamat datang di Kawasan Penyair Nusantara Kalimantan Timur. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Minggu, 14 Oktober 2007

Miziansyah J


Lahir di Tanah Bangkang , Kandangan, 2 Juni 1957. Anggota Pusat Oleh Seni dan Komunikasi (Posko) La Bastari Kandangan Kalsel, tahun 1983 menjadi TKS BUTSI di Desa Bayur, Samarinda Ilir Kaltim, kemudian menjadi Guru SD 033 Samarinda Ilir. Menulis sejak tahun 1972 tetapi baru dipublisir sejak tahun 1980, antara lain Banjarnasin Post, Dinamika, Sampe, Mimbar Masyarakat, Manuntung, Suara Kaltim, Warna Suara, Merdeka, Pelita, dan RRI Nusantara III Banjarmasin. Antologi puisinya antara lain : Tanah Yang Terbatas (1982) dan Rumah Kecil (1984), bersama yang memuat puisinya antara lain Dahaga Banjarmasin Post (1981), dan Palangsaran (1982). Antologi cerpen bersama, Cerpenis Kaltim (Bingkisan Petir, Editor Korrie Layun Rampan, 2005). Tahun 1982 merupakan salah satu peserta Forum Penyair Muda 8 Kota Banjarmasin. Salah satu puisinya :

Situasi Negeriku

Jalan pentas yang membentangkan kedamaian
Menghapus kebebasan
Liku-liku titianpun telah memanusiakan manusia
Negeri seberang yang senantiasa basah melumuri kebuasan
Dulu digenangi telaga berdarah dingin
Kini negeriku negeri seberang tersibak selaput
kejahilan. Warna kemarau langitnya
mulai memancarkan sinar

Ada kabar yang harus dibakar
Biar abunya keseantero
Tentang negeri ini, negeri homo, homimi, lupus
Namun : Kabar itu kabar ujaran
Kabar itu kabar burung
Kabar itu kabar bohong

Negeri ini memang rimba
Tapi tiada duri derita
Negeri ini semak belukar
Tapi tiada undang getaran lapar

Di seberang anak negeri menyusun langkah
eksodus anak negeri menuju lembah kehidupan
Disini ketitir balam bersahutan
pertanda pergantian zaman
Tersulap tanah hamparan
menjadi harapan nan berkah
Burung balam ketitiran
Burung rangkong berlintasan
Pertanda musim kemakmuran

Samarinda, 2005

Tidak ada komentar: